Lately I feel very thin. Suka kurang fokus dan bagai lemah tanpa daya. Bisa dikira sebabnya apa kan? Terlalu letih lelah kurang tidur kurang makan banyak kerja. I think I am forcing my self too much. Overload. Overwhelmed.
Kalau siang ketika keadaan rumah tengah huru hara berantakan aku ingin sekali memanggil assistant on demand yang pernah sekali datang ke rumah. Tapi dia tidak bisa dihubungi siang hari karena tidak memegang HP. HP ada di tangan suaminya. Ketika malam ketika HPnya nyambung, keadaan rumahku sudah rapi sehingga niat minta bantuan pupus lagi. Begitu terus selama berhari-hari. Berbulan-bulan sampai akhirnya hingga kini aku masih saja sendiri.
Entah kenapa, aku harus berpikir berulang kali ketika akan memencet tombol HP untuk minta bantuan. Bukan, bukan karena sayang pada rupiah yang akan keluar. Tapi -this is my bad- agak sulit menerima cara kerja orang lain. Semua harus pake ‘cara gue’. Which is impossible kecuali aku bisa menduplikasi diri dengan mengkloning. Pepatah Arab yang pernah kupelajari di pesantren dulu mengatakan bahwa: man tholaba akhon bilaa ‘aibin baqiya bilaa akhin. Barang siapa mencari teman yang tak bercela cacat maka mustahil akan menemukan teman. Yaa…demikianlah kira-kira keadaanku.
Padahal banyak rencana-rencana masa depan yang ingin aku wujudkan, yang pastinya agak sulit terlaksana bila kondisiku masih terus begini. Mas berulang kali bilang, delegasikan pekerjaan yang bisa dikerjakan orang lain. Tapi kok ya susah. Aku suka kesal bila melihat cucian yang sedikit bernoda karena, misalnya, ART kurang kuat menyikat. Padahal ‘kesalahan’ serupa sering aku perbuat dan aku tidak menjadi kesal karenanya (mana mungkin kesal pada diri sendiri?). I have to learn a lot to let go. Not to be so perfectionist. Tapi kok ya susah. Ini perjuanganku sekarang.
Aku mencermati bahwa diriku termasuk tipe ‘all or none’. Kukerjakan total atau tidak sama sekali. Kalau sedang rajin semua kukerjakan dengan rapi detil. Tapi kalau sedang malas, bisa tak kulirik sama sekali.
Kalau rajin semua baju kucuci manual. Kalo malas, bahkan clodi pun sekarang masuk ke mesin.
Aku tahu aku bukan pemalas. Aku sudah sangat kuat berusaha. Tapi memang beban kerjaku kelewat berat. Aku tahu itu. Tapi tetap saja ego yang menang. Merasa bisa meng-handle semua sendiri. I really have to learn to let go.
Jadi sampai sekarang masih plin plan. Pake ART, ngga, pake, ngga, tokek, tokek. Haha…
Sunday, January 17, 2010, 21.13