Archive for ◊ 2012 ◊

30 Dec 2012 Rumah Idaman
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Salah satu hobiku yaitu ngoprek-ngoprek internet liat-liat informasi tentang rumah dijual. Terus terang kadang aku merasa bersalah. Aku merasa ini termasuk kategori berpanjang angan karena belum saatnya aku mencari sehingga belum menjadi hakku. Suka merasa ngeri dengan syahwatku yang seolah ‘sok tahu’ ingin mengatur diri sendiri begini dan begitu. This is merely wasting my time. Pasalnya, aku masih tinggal di negeri orang sampai beberapa waktu lagi. Dan lagi kalaulah ketemu rumah yang cocok, susah juga untuk mengeksekusi pembeliannya saat ini.

Tapi rasanya semangat gitu tiap lihat rumah-rumah baru yang bersih dan nyaman. Sepertinya terbayang baitiy jannatiy, damai dalam suasana kekeluargaan yang hangat. And honestly…I set the standard pretty high. Pengennya tanah segini, banyak kamarnya segini, etc, etc. Dalam sadarku ada yang menegur: “Kok mentingin aspek fisiknya aja, keberkahan di dalamnya jauh lebih penting loh.”

Rumah besar percuma kalo menjadikan penghuninya jarang bercengkrama bersama dan sibuk di kamar masing-masing. Meletihkan juga bagi nyonya rumah bila harus sibuk seharian mengurus dan membersihkan rumah (especially me who’s like being a single fighter-red.).Lantas di mana letak kebahagiaan berumah besar? Kalau untuk dijadikan sarana bermegah-megahan pun akhirnya akan jadi sesalan saja di akhirat nanti.

Jadi mohon berkah-Nya saja dalam rumah kecil ataupun besar yang diperkenankan-Nya bagi kita. Serahkan semua pada-Nya saja. Semoga di rumah idaman kita tumbuh anak-anak yang sholeh dan sholehah dalam damai kekeluargaan.

30 Dec 2012 2013: Tahun yang Sibuk
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

46 jam menjelang pergantian tahun. 2013 nampaknya akan jadi tahun yang sibuk. Anak-anak mulai masuk sekolah 2 Januari. Ada yang berangkat pagi buta tepat lepas Shubuh, ada yang mau mencoba keberanian dan menambah kemandirian dengan mengganti moda angkutan dari school bus menjadi public transport (yang pastinya harus kuantar dulu selama beberapa hari sebelum ia terbiasa pergi pulang sendiri), ada juga yang harus diantar sendiri. Hanya ada satu anak yang polanya tak banyak berubah dari tahun ajaran lalu. Wah, 4 anakku sudah sekolah. Tinggal Si Bayi yang masih tinggal di rumah.

Apa ya keinginanku di 2013? Inginnya sih membenahi sholat, lebih rajin nulis to get connected more with my inner self. Membenahi hati agar hal lain otomatis jadi ikut baik dengan sendirinya. Mau menghilangkan rasa malas dan kebiasaan menunda perbuatan baik. Pernah ngerasa ga sih kalo mau mengerjakan sesuatu yang baik pasti ada bisikan untuk menundanya? Kalau mau baca Qur’an, ada bisikan: “Nanti aja, habis Maghrib lebih enak bacanya.” Tiba waktu Maghrib lain lagi godaannya: “Ba’da Shubuh lebih syahdu loh tilawahnya.” Tiba waktu Shubuh, mata sepet susah dibuka, pinginnya tidur lagi sesudah sholat. Atau diburu-buru pekerjaan tipikal ibu-ibu seperti membuat sarapan dan menyiapkan anak ke sekolah dan suami ke kantor. Waduh!

Rasanya memang itu tipu muslihat setan terbesar. Ia selalu membisikkan: “Masih ada nanti. Masih ada lain waktu. Masih ada hari esok.” Tiba-tiba sampai ke ajal kan? Kalo keterusan ga sadar bisa jadi orang merugi kan? Yang tidak cukup mengusahakan kebaikan selama masa hidupnya. Na’udzubillah min dzalik.

I should be ashamed of myself. Bilangan umur sudah banyak tapi kualitas sholat rasanya masih sama seperti waktu pertama belajar sholat ketika SD dulu. Masih banyak pikiran yang berseliweran saat sholat. Belum khusyu’ dan thuma’ninah. Belum merasa tersambung dengan Allah. Duh, ampuni hamba-Mu yang lalai ini ya Gusti… :'(

Semoga 2013 semua jadi lebih baik. Allahu musta’aan…

17 Dec 2012 Tentang Masak
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Warning!! You won’t find a single recipe despite of the title above 😀

Ibu-ibu umumnya doyan masak, but I guess I am not included one of them. Bukannya aku ga pernah masak loh, tiap hari sih masak, tapi selalu yang standar, never a sophisticated one. Bagiku suatu kepuasan luar biasa bila masakanku -yang standar itu- ludes habis disantap suami dan anak-anakku.

Kalo bikin kue? Jangan ditanya….kepikiran aja nggak. Pernah sekali sih buat kaastengel Lebaran beberapa tahun lalu, lumayan sukses (at least eatable, haha :D) tapi males ah kalo disuruh buat lagi. Kayaknya bukan walayahku di bidang masak-memasak ini. Kalo orang bilang masak itu mudah, gampang dipelajari, tinggal contek resep yang di mana-mana juga ada…but to me, it’s just like telling a bird how to swim (berlebihan ya..tapi itu analogi yang saat ini kepikiran :D). It’s hard and never enjoyable.

Orang bilang makan kue bikinan sendiri membawa kepuasan tersendiri, mungkin bener ya bagi pecinta kreasi kuliner (maksudnya yang suka masak, tidak sekedar penikmat -red) tapi itu ga berlaku tuh buatku. I prefer going to the nearest supermarket to buy some doughnuts or cookies rather than baking it myself. Playing with flour, sugar, and eggs is not my favorite, I can tell you.

Kesukaan memasak ga berbanding lurus dengan peralatan masak canggih yang kita punya. Terus terang aku ga ngerasa my cooking will improve much even if I have microwave oven, food processor or high-pressured pan. It’s not about all of those appliances, but it’s about the passion within myself. Punya wajan yang diiklananin sama Jeng Happy Salma aja masih kurang diberdayakan tuh…hehe.

But honestly, I never felt less despite of this. Bagiku tiap orang emang beda-beda sih. Aku punya kekurangan di sini, tapi aku pasti punya kelebihan di hal lain. Aku ga suka di bidang ini, tapi aku pasti punya kesukaan di hal lain. Mudah-mudahan ini bukan excuse untuk ga belajar lebih jauh di bidang masak-memasak ini ya. But hey, Kalo ga ada orang kayak gw gini, ntar toko kue ga laku donk! Qiqi…more excuse 😀

16 Dec 2012 Keep On Moving
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

14 Desember lalu aku menyempatkan diri nonton The Hobbit: Unexpected Journey. What a great movie! Durasi 170 menit bagai tak terasa karena begitu seru dan menegangkannya jalan cerita dengan berbagai visual effect yang super canggih.

Film ini bercerita tentang perjalanan 13 Dwarf, Gandalf dan Bilbo Baggins merebut kembali homeland bangsa Dwarf yang dikuasai Dragon. Sepanjang perjalanan silih berganti aral rintang mereka temui. Troll, Orcs sampai living mountain rocks that may jeopardize their lives.

However, they keep on moving. Beberapa kali mereka terdesak, tetapi selalu ada bantuan tak terduga di saat-saat akhir yang paling pelik. Walau bagaimanapun sulitnya medan, tetap ada celah-celah sempit yang bisa mereka lalui setapak demi setapak. They may not know what difficulties lie ahead but however they’ll keep on going.

Banyak insight berharga kudapat usai menyaksikan film yang filosofis ini. No matter how wrecked your life is, just keep moving. There’s always a light in the end of the tunnel.

28 Sep 2012 Malam
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Aku suka malam. Karena ia memberiku ruang untuk sendiri. Karena ia memberiku jeda untuk bernapas dalam, berpikir dan berefleksi. Lupakan sejenak huru-hara siang hari, hiruk-pikuk kesibukan dunia yang kadang menulikan dari inner conscience.

Malam adalah waktunya pertanyaan hakiki menggema jelas: “What is the most important thing in your life?”
Malam adalah waktunya bersimpuh sujud lebih dalam, bertanya: “Sudikah Paduka Tuhan mengampuni diri yang penuh salah dosa ini?”
Malam adalah waktunya memandangi wajah-wajah polos dan mempertanyakan: “Apakah yang telah kuusahakan terhadap amanah luar biasa ini?”

Aku cinta malam. Karena ia mendekatkanku dengan-Mu.