Archive for ◊ 2015 ◊

06 Oct 2015 Tuhan (9)
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Go find a youtube video: The Biggest Stars in The Universe by The Science Channel.

SubhanaLlah… langsung terasa kecil dan tak berartinya diri ini di hadapan Allah Sang Maha Pencipta. Luruh semua kesombongan diri: “Kita punya apa yang pantas dibanggakan?”

Tapi entah mengapa timbul suatu keoptimisan dan pengharapan dalam diri ini, sebuah roja’ sebagai satu dari dua sayap penghambaan kepada-Mu, Duhai Rabb Yang Maha Besar…sesungguhnya dosaku yang seisi bumi ini, tidak ada artinya dibanding pengampunan-Mu yang seluas langit tanpa batas.

Kecil besar itu amat relatif. Segelas air bagi seekor semut laksana samudera dalam yang tak tampak dasarnya. Tapi bagi manusia, segelas itu bak seciduk air yang dapat tertampung kedua tangan.

Aku menangis tiap kali membaca nukilan ayat suci-Nya….
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”
(Az-Zumar (39):67)

Dalam semesta yang dapat dilipat oleh-Nya, semuaku terasa kecil. Harga diriku kecil, kesombonganku kecil, masalahku kecil, dosaku kecil. Tidak….maksudku bukan kecil untuk kemudian diremehkan, tapi supaya diriku sadar bahwa His mercy far beyond all my sins. Rahmat-Nya mendahului murka-Nya. Ya Allah, andai secuplik kesadaran di detik ini bisa menjadi penyelamatku di hari yang berat nanti…

20 May 2015 Tuhan (8)
 |  Category: My Self, Refleksi  | Leave a Comment

Rabu, 20 Mei 2015, 22.50

Melihat dunia dengan keunikan diri sendiri. Aku ingin menjadi penyuara bagi suara hatiku sendiri. Mungkin dengan begitu benih jiwaku bisa tumbuh subur bersemi. Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Pasti ada satu titik di semesta ini yang tersedia hanya untukku dan untukku saja.

Ingin menemukan seutas benang pengikat antara aku dan Dia. Tali pengikat yang dipegang dalang di atas ubun-ubun wayangnya. Aku milik-Mu walau gerak-kata-laguku kacau. Sesekali aku menengadah ke langit mencari jawaban. Walau lebih seringnya aku jatuh tersungkur terjerembab di atas tanah asal penciptaanku.

Tuhan…tolonglah diriku…letakkan aku di suatu sudut sepi tempat kubercakap pada-Mu. Mengadukan pada-Mu tentang diriku yang selalu salah dan selalu jatuh.

15 Apr 2015 Tuhan (7)
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Aku kembali pada-Mu Tuhanku. Dari segala kebisingan dunia ini, aku berpaling pada-Mu Tuhanku. Tuhanku Yang Maha Cinta yang dengan cinta menciptakan semua ini.
“Dan Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia yang lebih mengetahui siapa-siapa yang mendapat petunjuk.”
Aku pasrahkan hati ini kepada-Mu. Aku kosongkan hati ini dari selain-Mu. Hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Hanya Engkaulah hakim yang paling adil.
Terimalah aku dengan kemurahan-Mu, dengan kasih sayang-Mu. Janganlah Kau tutup pintu-Mu. Jika pintu-Mu tertutup, kemana lagi aku akan datang mengetuk?
Allah….Engkaulah Rabbku
Tiada sembahan selain Engkau
Engkau telah menciptakan aku
dan aku adalah hamba-Mu
dan aku memenuhi janjiku pada-Mu semampuku
Aku mengakui semua nikmat-Mu atasku
dan aku mengakui segala dosaku.
Ampuni aku
Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.

29 Mar 2015 23 Maret 2015
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Kucatat sebagai salah satu tanggal penting dalam hidupku. Anakku Nuri yang saat ini berusia 5,5 berkata padaku sebelum tidur: “Bunda mulai besok aku mau sholat Shubuh dan sholat semuanya. Bunda ajarin aku wudhu’nya dan semua doa-doanya ya….”

Alhamdulillah kejadian benar. Dia mudah sekali kubangunkan keesokannya. Dituntun niat wudhu, doa sehabis wudhu dan niat sholat. Dengan tertib dia berjamaah di belakangku.

Alhamdulillah sampai hari ini dia tetap semangat dan istiqomah menjalankan sholat.

“Robbij’alniy muqiimashsholaati wa min dzurriyatiy, robbanaa wa taqobbal du’a”

11 Mar 2015 If Only I Ask…
 |  Category: Uncategorized  | One Comment

Bayangkanlah bila kita tinggal di suatu tempat di mana Raja yang berkuasa di tempat itu adalah seorang yang teramat kaya dan berkuasa, teramat pengasih dan pemurah, yang bisa mengabulkan apapun keinginan dan permintaan kita, maka sungguh merugilah bila kita tak meminta apa-apa darinya. Betapa bodohnya bila kita melewatkan kebaikan Sang Raja yang menawarkan segalanya dengan tangan terbuka.

Duhai Allah, Engkaulah Sang Raja itu. Dan akulah si jelata bodoh yang miskin tapi tak mau meminta.

Kau mohon ampunan akan Ku-beri. Kau memohon rahmat akan Ku-limpahi. Kau mohon perlindungan dari bahaya akan Ku-lindungi. Duhai hamba, kenapa tidak juga kau meminta?

Ya Allah ampuni aku. Ampuni kebodohanku. Ampuni kesalahanku. Ampuni kesombonganku.