Archive for ◊ 2023 ◊

21 Feb 2023 Rayap
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Keinginan untuk mulai rutin berolahraga membuatku mulai mencari lagi matras oranye yang sempat terselip entah ke mana.

Ada 3 gudang di rumah kami tempat kemungkinan benda itu berada. Tadi pagi aku membongkar gudang kecil di bawah tangga.

Tak banyak barang yang ada di sana. Hanya 3 meja belajar lipat, tas-tas belanja, ban renang dan beberapa mainan. Matras tak ada di situ. Tapi yang kudapati adalah rayap-rayap yang memakani kayu meja belajar lipat. Habis semua dilalap.

Aku jadi berpikir mengenai gudang atau pojok-pojok yang terabaikan dari sebuah rumah. Tempat kotor yang sering jadi sarang penyakit. Gelap, lembab, berdebu. Kubayangkan bila hati yang demikian. Kadang semua terasa baik-baik saja, tapi begitu ada peristiwa besar, kotoran-kotoran yang tersembunyi akan tersingkap dengan nyata.

20 Feb 2023 Flip
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Aku mencuci pakaian anak-anak yang kotor sekali sehabis bermain di taman. Biar puas dan aman running sepeda baru, ayah mengajak bocil ke taman. Di sana Sahla perosotan di tanah yang menurun, celananya dipenuhi tanah merah yang harus dikucek tangan agar bersih.

Matahari terik sekali. Aku silau dan kepanasan saat mencuci. Dua pasang sepatu ikut kucuci. Baru saja memasukkan pakaian ke pengering, tiba-tiba hujan deras. Aku tergopoh-gopoh menyelamatkan jemuran yang dicuci mesin tadi pagi. Sambil berteriak minta tolong Alfath untuk mengangkat jemuran handuk ke dalam. Ternyata hujan deras itu hanya berlangsung beberapa menit saja. Setelahnya matahari bersinar terik kembali. Aku mengatur lagi jemuran yang tadi sudah diangkat. Bebebapa kujemur di dalam, beberapa kukeluarkan lagi.

Masya Allah, sungguh mudah saja bagi-Mu membolak-balikkan keadaan. Dari terik ke hujan ke terik lagi. Sungguh hidup manusia dapat diubah dalam sekejap saja bila Allah memang berkehendak. Bersabarlah dalam setiap keadaan.

19 Feb 2023 Buah Kesabaran
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Sarapan sudah siap terhidang di meja menyambut kedatangan suamiku. Dua bocah kecil sumringah menyambut ayahnya yang sudah 4 hari pergi. “Ayaaah! ” Sahla memanggil dengan tangan terentang minta digendong.

Sebelum pulang ayah sempat mengajak makan di luar. Tiba-tiba aku terpikir agenda lain yang sudah lama ingin kulakukan.

Beberapa waktu lalu, saat membereskan baju di lemari, aku mendapati bahwa semua kami mempunyai baju biru donker. Sepertinya pas buat foto keluarga dengan kompakan baju donker. Lantas terpikir untuk foto studio karena foto studio terakhir kami buat sekitar 6 tahun lalu saat anak masih 5. Artinya ada 2 anggota keluarga yang belum masuk di foto.

Karena baru sarapan, agak siang kami keluar rumah. Tentunya agendanya berfoto dulu sebelum penampilan berubah berantakan.

Jam 12 kami sampai di MariPro Depok. Ternyata sebetulnya harus bikin appointment dulu. Tapi karena keadaan sedang agak longgar, janji klien setelahnya adalah jam 13.00, akhirnya kami diterima. Ini Alhamdulillah pertama. Bisa foto dengan go show. Langsung tanpa perjanjian.

Tadinya bercita-cita mau makan di Resto Sunda tapi ternyata anak-anak mau makan di Bakwan Malang persis di sebelah studio. Karena tinggal jalan, parkir mobil tetap di depan studio, walau sebenarnya keperluan sudah selesai. Di situ kami juga bisa Sholat Zhuhur. Ini Alhamdulillah kedua. Bisa ibadah in time walaupun tidak on time.

Hilya rupanya belum puas jalan. Masih mau main ke mall walaupun sebagian anak lain sudah ingin pulang. Ihya ingin ke Gramedia. Di Gramedia, dia membeli 3 buku. Di sana juga ada sepeda anak. Ia merengek minta sepeda karena teman-teman mainnya di rumah sudah punya sepeda semua. Pengais bungsu yang jaraknya 7 tahun dari kakaknya ini memang sudah tak punya barang lungsuran kakaknya. Karena jaraknya terlalu jauh. Ayah bilang nanti kita cari di toko sepeda, tapi ia tetap merengek. Ujung-ujungnya dikabulkan ayah. Judulnya hari ini Hilya menang banyak. Lucu mendengar komentarnya: “Akhirnya aku punya sepeda!” Ini Alhamdulillah ketiga.

Setelahnya kami pulang. Pas pulang sampai depan pintu rumah pas gerimis mulai turun. Sebelum mobil terparkir benar, aku turun menyelamatkan jemuran. Selamat! Jemuran ga basah. Ini Alhamdulillah keempat.

Jam masih menunjuk setengah lima. Aku ngebut menyapu rumah yang tadi pagi ditinggalkan dalam keadaan berantakan Beres! Cepat karena dibantu Nuri membereskan mainan. Alhamdulillah kelima.

Setelahnya Sholat Ashar di rumah. Ini Alhamdulillah keenam.

Rasanya senang sekali semua urusan rampung dan selesai. Walau yang direncanakan ternyata berbeda dari yang kejadian, tapi ternyata lebih membahagiakan. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah.

Aku menuliskan ini dalam rangka tahadduts bini’mah alias menyebut-nyebut kenikmatan dari Allah (Surat Adh-Dhuha:11). Bukan untuk pamer atau sombong. Melainkan mengungkapkan rasa syukur dan bahagia.

Everything feels like fall into place.

18 Feb 2023 Random Thought
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Kalau sudah mau memasuki waktu liburan panjang, rasanya semangat sekali merancang itinerary. Semangat searching sana sini. Mau menginap di mana, mau ngapain aja. Membayangkan tempat-tempat yang indah, seru, dan asyik. Kok tetiba teringat, kenapa ga berusaha membangun tempat yang indah di akhirat nanti. ‘Batu bata’ yang digunakan untuk menyusun istana yang indah di syurga kelak, dikumpulkan di dunia ini. Jadi menabunglah amal sholeh sebanyak mungkin selama hayat dikandung badan. Agar tempat pulangmu nyaman kelak.

16 Feb 2023 Luka
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Beberapa hari lalu aku dapat pemahaman dalam istirahat siangku, bahwa luka dan goresan hati yang kurasakan adalah ibaratnya luka-luka perang para mujahid. Kalau luka-luka mereka bersifat fisik, maka lukaku bukan fisik. Hanya sama saja, ini adalah persembahan sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada Allah. Ini adalah jalan jihadku.

Rasaku bagai ditipiskan, hati menjadi lebih tawar, kesenangan dan kesusahan bagai tipis saja bedanya. Sehingga kalau aku bergembira, biasa saja karena pasti akan berlalu. Pun kesedihan, tak usah terlalu dirasakan, karena toh akan berlalu juga.

Kalau kata Ust. Nouman Ali Khan: “So what if this life is not perfect? It’s not jannah.”

Kalau kata Ust. Oemar Mita, “Kenapa kita masih bersedih? Ya karena kita masih hidup di dunia.” Ujian pasti selalu ada selama hayat dikandung badan.

Alhamdulillah keadaanku hari ini aman, damai, tenteram banget. Aku belajar untuk menitipkan hatiku yang satu-satunya ini ke Dia Yang Esa. Semua berada dalam genggaman kuasa-Nya. Banyak-banyak istighfar. Merapal doa. Baca hauqolah. Fokus ke diri sendiri.