Aku lupa entah dari mana bermula percakapan kita saat jawaban ini terucap dari lisanmu. Aku menanyakan bagaimana aku bagimu, atau apa yang kau rasakan selama kau hidup denganku. I am completely fulfilled, you said.
Mungkin absurd bagi sebagian orang bagaimana seorang yang sangat mencintai pasangan hidupnya bisa menikah lagi. Menikah lagi bak membagi cinta dalam pandangan manusiawi. Tapi tahukah Sayang, aku yakin kau jujur saat mengucapkan itu. Bukan lip service. Aku tahu persis alasan mengapa kau menikah lagi. Kau tahu persis dan diapun tahu persis. Ada hikmah besar di balik ini semua. Allahu a’lam bishshowwaab.
Aku pernah mengatakan ini sebelumnya, dan aku katakan ini sekali lagi : “Terima kasih telah mencintaiku demikian rupa, sehingga hangatnya terasa ke dalam jiwa.”