Sudah 22 kali kita rayakan hari istimewa ini bersama. Dengan anggota keluarga yang semakin banyak seiring pertambahan masa.
Sudah sedemikian panjang perjalanan, kadang seperti terasa sudah kehabisan kata untuk mengungkapkan semua. Dan akhirnya memilih merayakannya di ruang pribadi saja.
Menulis tak pernah bisa dipaksakan. Tapi ketika menemani istirahatmu, memijiti kakimu dan merasakan panas demam tubuhmu, langsung terbit iba di hatiku. Kasihannya, pasti suamiku teramat lelah. Sering sekali belakangan suhu tubuhnya di atas normal. Lalu mengalirlah sederet doa untuk kebaikannya. Dengan air mata yang tak bisa kutahan mengalirnya.
Kau tidak berubah. Tetap baik seperti dulu kala. Tetap sabar menghadapi aku yang kadang keras kepala.
Semoga semakin berkah hidupmu, Suamiku. Semoga makin bermanfaat dan semakin mendekati ke kesejatian diri. Menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya hamba. Aamiin.
*Repost from FB