Aku sedang berusaha mencermati bisikan-bisikan yang datang ketika ingin sedikit berbagi pada orang lain. Setan seperti tak pernah rela kita berbuat secuil kebajikan. Seolah ada 1001 alasan yang membenarkan/meligitimasi kita untuk urung melaksanakan niat baik itu.
Berikut contoh-contoh dalil setan yang terdengar jelas membisik di hatiku:
•“Jangan kasih yang itu, itu masih bagus” –> Akhirnya kita jadi hanya memberi suatu barang yang kita sendiri pun memicingkan mata padanya (ayatnya di Qur’an surat berapa ya? Ada yang mau melengkapi)
•“Jangan kasih itu, kamu mungkin membutuhkannya sewaktu-waktu –> Padahal barang itu sudah mengonggok lama di lemari, diingat pun tidak, tapi begitu mau diberikan ke orang, kok sepertinya sayang ya…(Hmm…dahsyat bener bisikan setan).
•“Jangan kasih yang itu, harganya mahal loh…” –> Akhirnya kita cuma rela ngasih barang yang murahan.
•“Ngasih segitu kebanyakan, segini aja juga sudah cukup…” –> Akhirnya kita jadi ngasih secuil, padahal punya seabrek.
•“Kamu sendiri masih kekurangan, kok sok-sok belagu ngasih orang lain” –> Kalo nunggu sampe kaya banget, lantas kapan mau berbagi sama orang lain? Padahal sekaya apapun, bisikan itu pasti akan selalu datang.
•“Jangan ngasih terus-terusan, ntar jadi manja dan ngandelin loh” –> Padahal itu urusan dan tanggung jawab orang yang bersangkutan. Urusan kita hanya semata dengan Allah. {(Bagaimana dengan para pengemis yang terorganisir dan seperti memanfaatkan kebaikan kita? Kalo ngomongin ini jadi panjang, soal ini dikecualikan dulu ya). Tapi aku percaya bahwa memang ada ‘ilmu memberi’: (bagaimana memberi yang tepat sasaran, memberi kail dan bukan ikan, tidak memberi dengan alasan mendidik, etc). Lagi-lagi karena takut terlalu panjang dan melebar, tentang ini sebaiknya dikecualikan dulu}
•Atau malah sebaliknya. Bisikan itu mengencourage untuk memberi banyak dengan niat ingin dipuji, riya, bangga diri. Wadow…susah bener ya jadi orang ikhlas.
Padahal kita telah diajari bahwa:
•Allah sebaik-baik Pemberi Rezeki, yang menanggung rezeki semua makhluk-Nya.
•Allah sebaik-baik Pemberi Ganjaran, yang membalas kebaikan hamba-Nya dengan berkali-kali lipat banyaknya.
•Apa yang di Sisi Allah itu akan kekal, sementara apa yang ada di tangan kita akan rusak binasa.
Tips of the day: lawan segala bisikan itu!
•Kalau dibilang ‘nanti’ berarti ‘sekarang aja!’
•Kalau dia bilang ’segini aja’, jawab: ‘segitu aja deh….’
•Kalau dia bilang ‘nanti kamu butuh…’ Jawab aja: ‘Nanti insya Allah diganti sama Allah dengan yang lebih baik.
You give it and don’t ever look back.
Saya juga masih belajar. Amalkan apa-apa yang kamu ketahui, Allah akan mengajari apa-apa yang tidak kamu ketahui.
Thursday, December 17, 2009, 06.40
ass wr wb, mbak nurul
saya zulhaq, adik kelas kak noer…
bagaimana kabar kak noer, mbak?
kabar anak-anak, gimana?
sampaikan terimakasih saya, ya, mbak:)
saya sudah sembuh at all:)
alhamdulillah,
kak noer benar-benar role model saya,
mbak nurul beruntung,
friend in need is a friend indeed,
sampaikan salam takzim saya untuk kak noer dan anak-anak, ya, mbak
oh, iya, seandainya kak noer berkenan, mungkin bisa membagi info tentang paramarta kepada saya…:)
ass wr wb, mbak nurul
best regards,
zulhaq khomeini siahaan,
anggota departemen perpustakaan musholla ibnu sina,
bareng zulfahmi, kak datuk, dan kak citra..
eh, iya,
mungkin kak noer masih ingat kak eka,
ka dept. departemen perpustakaan kami,
FK UNIVERSITAS AIRLANGGA,
masih di surabaya beliau?
“”tapi, sholat jum’at
tetap yang berkesan,
bersama kak noer, kak harum murah, dan ahmad bahri rambe,
bahri sekarang di aussie, kak..””
dulu,
kak noer dan saya pernah main ke rumah kak dodo di kompleks USU,
berkesan banget kala itu,
guido muhammad solichin,
the best takmir…
juga ada kak fakhri widyanto,
sampaikan salam untuk kak noer, ya, kak…
ass, mb nurul..
saya mohon banget,
comment sy yang diatas, dihapus, ya…
bukan apa-apa, sy jadi ndak enak ato.
nuwun…
wass,