Every now and then, rasa sakit itu datang. Timbul dari luka yang tetiba basah. Kadang tanpa pemicu. Hanya dari ingatan yang tiba-tiba muncul. Luka dari tajamnya lisan yang muntah tanpa dipikir. Sekali diucap tapi menancap seumur hidup. Aku takut terluka lagi karena tak pernah ada yang melukaiku sedalam itu. Lebih baik aku menghilang dan mengambil jarak. Banyak yang mencintaiku di sekelilingku. Pembenci akan tersiksa oleh rasa bencinya sendiri.
Author Archive
“So what if this life isn’t perfect? It’s not jannah.” (Normal Ali Khan)
Kadang hati lelah sekali dengan dunia ini. Seeing injustice left unpunished. Israel melakukan genosida tanpa bisa dihentikan dan dihukum. Keadaan perpolitikan tanah air yang buat kita mengelus dada. Ada rasa apatis menyelinap. Tapi seperti quotes di atas. Memang dunia ini tempatnya ketidak sempurnaan. Dan di akhiratlah neraca keadilan Allah akan memperhitungkan segalanya.
Ya Allah ampuni dan maafkan aku atas segala salah dosaku, baik yang kusadari ataupun tidak. Sesungguhnya Engkau Hakim yang paling adil yang Maha Mengetahui. Ya Allah Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Engkau Maha Tahu bagaimana keadaan hati dan jiwaku. Bersihkanlah ya Allah dari segala dosa, kesalahan dan segala yang tidak haqq. Ampuni segala perkaraku yang berlebih-lebihan. Ampuni segala ketidaksabaranku. Izinkan aku memandang Wajah-Mu di akhirat kelak. Hingga terlupa segala pedih perih di dunia ini. Terima semua jual beliku demi mendapatkan ridho-Mu. Aku sungguh tak kan sanggup menahan azab-Mu.
Sedih sesak dari lubuk hati terdalam. Melihat kenyataan yang terjadi di negara ini. Orang baik dengan niat baik dan kemampuan baik harus kalah tersingkir dengan cara-cara curang memuakkan. Ya Allah, belum pantaskah kami mendapatkan seorang pemimpin negara yang baik? Rasanya pilu sampai ke dalam. Berharap Indonesia yang lebih baik tetapi begini hasilnya.
Pada akhirnya memang, Hakim yang paling adil adalah Engkau. Dunia ini tidak sempurna. Di akhiratlah ditimbang semua dengan seadil-adilnya. Ya Allah, keadaan ini sungguh membuatku apatis dan malas peduli lagi. Ingin ada perbaikan secara sistem, tapi nyatanya orang yang haus kekuasaan yang berkuasa. Menghalalkan segala cara demi kekuasaan. Ah, aku ga pernah sesedih ini dalam pemilu kecuali sekarang. Allah selamatkanlah negara ini dari pemimpin yang zalim.
Begitu lama kita bersama
Hingga banyak hal terbaca tanpa suara
Banyak hal dimengerti tanpa kata
Banyak permakluman karena mengerti siapa masing-masing sebenarnya
Lantas,
Kata di luar menjadi tidak penting
Karena kita punya dunia kita sendiri
Yang diisi oleh hanya kita
Kau dan aku
Welcome 2024!
Entah mengapa aku merasa 2024 ini akan jadi tahun yang agak berat buatku. Mungkin akan ada beberapa kedukaan yang terjadi. Ada sebuah rasa kepasrahan: Ya Allah aku serahkan semua pada-Mu, ya Allah. Hanya Engkau yang menggenggam dan menguatkan hatiku.
Ingin menuju lebih dalam ke dalam diri. Menyederhanakan keinginan. Lebih banyak berefleksi dan belajar. Menelisik keadaan hati. Tidak membenci. Merenung lebih dalam. Mementingkan penilaian Allah daripada penilaian manusia. Mengubah perspektif atas banyak hal.
Dosaku banyak sekali. Bagaimana aku menghadapi hari yang berat nanti yang akan aku jalani seorang diri. Rasanya belum cukup banyak doa-doa yang kupanjatkan. Belum ada kebaikan yang kukerjakan sebagai bekal. Aku lupa untuk setiap saat meminta ridho-Nya. Bila hanya ridho-Nya yang kucari, maka nothing else matters. Kutempuhi segala kepedihan, kesusahan dan rasa sakit. Kujadikan ini sebagai persembahan hanya kepada-Nya saja. Allah kuatkan aku. Bimbing aku. Tunjuki aku. Sesungguhnya aku ini hanya hamba dan Engkau Robb. Di mana aku berpijak bila aku tak ridho pada Kehendak-Mu, sedang bumi ini adalah bumi-Mu. Tiap jengkalnya adalah milik-Mu. Allah ampuni aku. Jangan Engkau murkai aku dan biarkan kutersesat.