Author Archive

27 Jul 2023 Nothing Compares 2U
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Rabu, 26 Juli kemarin Sinead O’Connor, penyanyi yang dulu terkenal dengan ciri khas kepala plontosnya menutup usia di usia 56 tahun. Judul tulisan ini adalah lagunya yang paling terkenal. Dia memeluk Islam di 2018.

Aku tidak akan menulis banyak tentang dia, tapi kematiannya membuatku berefleksi ke dalam diri sendiri. Begitu dia menerima Islam sebagai agamanya, ia menerima Allah sebagai Tuhan yang mengaturnya. Dia taat berhijab karena iman itu memang bukan sekedar percaya tanpa amal. Iman harus dibuktikan. Bagaimana dia yang terkenal ‘rebellious’ bisa tunduk dengan aturan yang dibuat Allah. Iman itu punya konsekuensi logis.

Aku berkaca dalam diri. Aku muslim sejak lahir. Tapi apakah sebenarnya aku telah menerima Allah sebagai pengatur hidupku? Aku memang sudah mengerjakan sholat lima waktu. Tapi aku belum bisa menundukkan hawa nafsuku untuk tidak membuang-buang waktu, tenggelam dalam kelalaian. Aku belum bisa menahan amarah. Aku belum taat penuh pada suami. Aku masih sering mempertanyakan mengapa begini mengapa begitu. Jadi di mana Allah -yang aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Dia- itu aku tempatkan?

Duh, Allah….maafkan hamba-Mu yang lalai ini ya.

13 Jul 2023 Pengingat Diri
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Wahai Diri! Khawatirlah tentang dirimu sendiri. Tentang bagaimana engkau berdiri di hadapan-Nya. Tentang aib dan dosa yang tak tersembunyi sedikitpun dari Dia, meski sebesar biji sawi. Tentang ketiadaan amal yang pantas membawamu ke syurga-Nya. Engkau tak akan ditanya tentang dosa dan kesalahan orang lain, yang dihisab adalah dirimu sendiri.

Wahai Diri! Manfaatkan waktu dengan baik selagi masih ada umur di dunia. Isi setiap tarikan nafasmu dengan ingatan akan Dia. Cari Wajah-Nya yang kekal. Sesungguhnya semua adalah fana, kecuali Wajah Robbmu Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

Wahai Diri! Sesungguhnya keletihan ibadah akan sirna dan yang tinggal adalah pahalanya. Dan kenikmatan maksiat akan hilang dan yang tinggal adalah siksaannya.

09 Jul 2023 Ujaran
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Apa-apa yang hilang dariku di dunia ini, gantilah dengan yang lebih baik di akhirat nanti, Ya Allah.

08 Jul 2023 Malam di Kereta
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Ini bukan kali yang pertama, tapi menghabiskan malam di kereta sekian belas jam adalah pengalaman langka sehitungan sebelah jari tangan. Bertemu orang-orang baru yang naik turun silih-berganti di tiap stasiun. Membiarkan pikiran berkelana tanpa disibukkan pekerjaan lain. Mendengarkan hatiku bercakap-cakap sendiri. Ini surga buat introvert sepertiku.

Kadang pengalaman lalu datang sekelebatan. Kadang bayangan masa depan yang samar tergambar. Tapi sebenarnya yang terbaik adalah menelisik bagaimana keadaan hati per saat ini.

Hidup ini adalah perjalanan dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Masa lalu tak bisa diubah kecuali dikenang saja. Yang buruk dijadikan pelajaran. Yang baik dijadikan acuan untuk lebih ditingkatkan.

Ada bermacam teman seperjalanan yang hadir silih berganti. Ada yang mencoba ramah dengan terus berbicara, tanpa dia sadar tingkahnya agak mengganggu juga. Ada yang cuek acuh. Urusanku ya urusanku. Kau urus sendiri urusanmu. Tapi ada juga yang ramah seperlunya. Semua hadir seperti hidangan dari Allah. Bagai kocokan lotere yang tak pernah kita tahu akan kebagian apa.

Pengalaman perjalanan jauh ini semoga dapat menambah pengalaman untuk anak-anakku. Bagaimana untuk bersabar belasan jam duduk dan tetap melaksanakan kewajiban sholat dengan baik. Sabar dan sholat. Memang hanya itu pertolongan untuk kita hidup di dunia.

Ditulis di Kereta Majapahit. Malang-Jakarta. 7-8 Juni 2023. 18.45-08.37.

22 Jun 2023 Mendua
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Lewat di berandaku berita tentang perceraian seorang motivator bisnis dengan istrinya akibat poligami diam-diam. Aku yang tak tahu menahu tiba-tiba tergelitik untuk mencari tahu. Di FB istrinya terpampang status yang menyatakan bahwa Beliau telah resmi bercerai dengan baik-baik dengan suaminya dan tetap akan mengurus anak-anak bersama-sama. Pasangan ini dikaruniai 2 orang putri. Publik terhenyak. Status Sang Istri ini disukai ribuan orang dan dikomentari ribuan orang yang memberi dukungan buat istri. Motivator ini dikenal suka memuji istrinya dan menyebutnya sebagai ‘Bidadari.’ Otomatis aku tergerak untuk mencari tahu tentang suaminya. Menonton satu dua video yang ada di dunia maya. Lelaki itu kelihatannya sholeh, pintar dan amat dermawan. Awalnya aku terpancing ikutan gemas seperti orang kebanyakan, sampai kemudian aku tersadar, apa hakku menilai orang. Di lain sisi, aku juga tidak bisa menyalahkan istrinya yang meminta pisah karena merasa terluka. Sudah menemani berjuang dari bawah tapi kemudian suami menikah lagi secara diam-diam. Aku sudah merasakan sendiri bahwa poligami itu bukan hal yang mudah. Aku lantas berpikir. “Ya Allah sungguh syariat poligami ini berat diterima kalau bukan karena iman.” Lantas di situ aku berhenti memilih sisi. Siapa benar siapa salah. Aku orang luar yang tak tahu apa-apa. Jangan salah sangka, tidak ada sama sekali terlintas dalam benakku bahwa wanita yang memilih pisah karena alasan poligami adalah seseorang yang kurang imannya. Sama sekali tidak. Tapi aku juga tidak bisa menilai suami yang berpoligami secara diam-diam sebagai orang yang tercela. Ah, jadi pusying. Sudahlah, lebih baik aku berlepas diri dan mengurus urusanku sendiri.