Archive for the Category ◊ Refleksi ◊

23 Mar 2008 Infotainment
 |  Category: Refleksi  | Leave a Comment

Malam sepertinya adalah waktu yang paling pas untuk menambah kapasitas diri, entah itu dengan cara membaca, menulis, merenung atau berkontemplasi. Entahlah, pagi siang sore terasa begitu menyibukkan dan melelahkan. Terlebih dengan peran sebagai ibu, di mana baginya kesenggangan adalah suatu kelangkaan. Terkadang, mengistirahatkan badan saja sudah sulit, apalagi menyempatkan diri untuk berpikir dalam-dalam. Agaknya memang, dalam beraktivitas untuk mengisi hidup yang berkualitas,  kita harus menggunakan kaidah sebagaimana yang diajarkan Nabi dalam bicara. Bicara yang manfaat adalah lebih baik daripada diam. Dan diam adalah lebih baik daripada bicara yang tak bermanfaat. Aktivitas yang manfaat adalah lebih baik daripada diam. Dan diam adalah lebih baik daripada beraktivitas yang tak membawa manfaat. Contoh aktivitas ga manfaat yang paling jelas yang kerapkali dilakukan oleh ibu-ibu  adalah apalagi kalau bukan bergosip. Ini pengertian gossip secara umum loh. Baik dengan tetangga ataupun dengan menonton tayangan murahan seperti infotainment yang membuat kita mengurusi apa yang sebenarnya sama sekali bukan urusan kita.

Hehe…coba jujur, siapa-siapa aja di antara temen-temen sekalian yang hobi nonton infotainment?

Ck…ck…ck…tiap kali teringat perkara ‘mengurusi masalah orang lain ini’ aku teringat satu cerita di buku Tarbiyah Ruhiyah yang kubaca jaman dulu kala. Entah di bab tentang apa, mungkin tentang Mu’aqobah alias menjatuhi hukuman ke diri sendiri atas kelalaian yang dilakukan. Ceritanya ada seorang ‘alim biLlah yang menghukum dirinya semata hanya karena bertanya pada diri sendiri:”Eh,rumah ini kapan dibangunnya ya? Perasaan kemarin belum ada.” (Yaa…begitulah kira-kira ceritanya, aku ga ingat persis, jadi maap bila salah). Dia lantas kemudian sadar bahwa itu sama sekali bukan urusannya dan langsung menghukumi diri dengan berpuasa atau beribadah. Masya Allah, perkara sekecil itu….(kecil dalam pandangan gw loh, padahal dalam pandangan Allah???)

Jadi, menurut lo, masalah pernikahan Maia dan Dhani layak disimak ga? *Jawabnya jujur ya pake nurani, ga pake karena ‘ah,semua orang juga nonton gossip…’ *

19 Jul 2007 Happiness
 |  Category: My Self, Refleksi  | One Comment

Ini  satu perkataan bijak yang pernah kudengar. " Allah menciptakan waktu selalu baru. Tiap detiknya adalah fragmen yang terpisah satu sama lain."

Jangan terberati oleh masa lalu, dan jangan mencemaskan masa depan. Hidup kita adalah apa yang nyata hari ini.

Jangan mensyaratkan apapun untuk menjadi bahagia.

"Aku akan lebih berbahagia nanti, saat aku tidak lagi begitu repot karena anak-anakku sudah besar…"

Saat anak-anak mulai besar,

"Aku akan lebih berbahagia nanti, saat anak-anak dewasa dan menikah…"

Saat anak-anak dewasa dan menikah,

"Aku akan berbahagia nanti, saat aku menimang cucu…"

Dst,dst,..

Akhirnya, kita tak pernah merasakan ultimate happiness.

Happiness is a journey, not a destinatian.

Enjoy the moment!

25 Jun 2007 Life Seeking 3
 |  Category: My Self, Refleksi  | Leave a Comment

Thursday, March 16, 2006, 23.25

Yang paling menyakitkan dalam hidup ini adalah, kehilangan makna tentang arti hidup itu sendiri. Motivasi timbul ketika kita tahu kemana harus menuju.

Mensyukuri hidup adalah mensyukuri adanya kita di sini dan saat ini. Menghargai setiap momen dalam detil kehidupan kita, dan menikmati dengan syukur setiap helaan dan hembusan nafas.

Sungguh, itu semua adalah anugrah. Dia menciptakan kita untuk suatu alasan di sini, didasari dengan Ilmunya yang Haqq. Bukan dengan kebathilan.

07 Jun 2007 Life Seeking 2
 |  Category: Oprah Show, Refleksi  | One Comment

Monday, March 25, 2007, 02.42

Everyone search for something in their life. The reason for being in this world.  When there’s no such fulfillment, emptiness and hollow grabbed you. Faking, shopping, gossiping is some way to make your self feel complete. Aku mendapati perspektif ini di Oprah Show. Sangat sufistik sekali. Jadi, siapapun kita, apapun status sosial, budaya dan sistem kepercayaan kita, pertanyaan  tentang kejatian diri adalah pertanyaan mendasar dalam diri tiap manusia. Ada suatu kekosongan bila itu tidak terpenuhi.  Lalu kita berusaha menutupinya dengan melakukan apapun yang dapat menyenangkan diri kita (meski sesaat), melakukan apapun yang kita kira dapat mendatangkan kebahagiaan sejati, apapun yang dapat membuat kita merasa utuh.

BAPAK merangkumnya dengan singkat: MISI HIDUP.

You must know ‘who are you’ before you can ask ‘what you can get’ in this life. Jadilah diri sendiri dengan melakukan apapun yang kau suka. Oprah pernah ingin menjadi seperti Diana Ross. Lalu ingin seperti Barbara Walters. Dia tidak pernah benar-benar hebat sampai dia memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri dengan mencari nafkah melakukan apa yang dia suka dengan cara yang dia suka.

Para pejalan membahasakannya: manusia dimudahkan untuk apa dia diciptakan.

15 May 2007 Tahapan Hidup
 |  Category: My Self, Refleksi  | Leave a Comment

Friday, June 10, 2005, 22.40

Sebenarnya tahapan hidupku terbilang cepat juga dibanding teman-teman sebayaku. Menikah di usia dua puluh. Punya anak di usia dua satu. Dan insya Allah menambah anak di usia dua empat. Sementara di luar sana masih banyak teman-teman lain yang lebih tua masih diselimuti tanda tanya dalam menemukan siapa jodohnya, atau  ada pula yang telah menikah tapi tak kunjung mendapatkan momongan. Well, that what life is, setiap dimensi di dalamnya adalah ujian dari Dia Sang Pencipta Kehidupan. Ujian-Nya dapat berupa kesenangan dan kesusahan. Seringkali malah ujian kesenangan yang membuatku terlena. Diberi hidup dalam kesehatan raga, kelapangan harta, kesenggangan waktu, kemudaan usia malah seringkali melalaikanku dari- Nya. Rasanya saat ini aku jauh lebih cengeng daripada dulu. Sudah diberi begitu banyak tapi masih saja tidak bersyukur dan banyak mengeluh. Seolah-olah semua nikmat adalah something that I deserve it. Mungkin aku sudah terlalu keenakan berada di atas dan lupa untuk melihat ke bawah. Mungkin aku sedang terkena amnesia sehingga melupakan bahwa keadaan sekarang ini pastinya juga adalah sebuah ujian. Well, semoga saja ini bukan amnesia permanen!