Dalam sebuah perjalanan, empat sekawan dalam satu kendaraan. Masing-masing sibuk dengan situasinya sendiri-sendiri. Walau mereka duduk berdekatan, bercakap satu sama lain, tapi apa yang dihukumi-Nya sungguh sangat berbeda satu sama lain. Semua tergantung apa yang bergejolak di dalam hati.
Ada orang yang termasuk golongan selamat. Hatinya tenang tulus ikhlas tanpa prasangka. Dia melakukan semua, dengan Allah di hatinya. Ada yang bak rumah kosong berdebu tak berpenghuni tanpa penjaga. Ada pula yang hatinya hitam kelam, penuh keluh kesah dan gejolak amarah. Meski mungkin senyuman menghias bibirnya tapi Allah menghukumi dosa yang dia perbuat dalam hatinya.
Sekilas dalam rasaku, bagai tengah di-zoom oleh Allah Ta’ala. Dihitung apa yang tengah terlintas dalam dada. Duhai Yang Maha Tahu, ampunilah dosaku.
Kita semua sejatinya dalam sebuah perjalanan, bukan?
22
Feb
2015
Dalam Sebuah Perjalanan
Category: Uncategorized
|
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed.
You can leave a response, or trackback from your own site.
Aduuuh… baca tulisan ini jadi langsung baca doa.