Kadang sebuah pelajaran kehidupan langsung masuk meresap ke dalam hati dan membawa kesan mendalam. Kemarin aku mendengar cerita tentang perlakuan Rasulullah SAW ke pembantunya Anas bin Malik ra. Hadits ini sudah beberapa kali aku dengar sebelumnya, tapi ‘rasa’nya berbeda saat aku mendengarnya lagi kemarin. Selama 10 tahun Anas bin Malik menjadi pembantu Rasulullah SAW, tidak pernah sekalipun Rasul mengatakan padanya: “Mengapa kau lakukan ini dan tidak itu? Mengapa tidak kau lakukan ini dan tidak itu?”
Rasul tak pernah memarahinya, tak pernah bermuka masam padanya.
Demi Allah, hatiku langsung menghangat membayangkan akhlak Rasul yang sedemikian mulia itu. Dalam kedudukan Beliau SAW sebagai insan kamil dan cermin sempurna dari Ar-Rahman, langsung terasa kebaikan dan keluasan rahmat Allah Ar-Rahman. Hamba-Nya saja sedemikian luas kasih sayangnya, apalagi Dia Taála…
Spontan langsung terbuka bentangan luas pengharapanku atas ampunan-Mu.
Ya Allah…34 tahun aku hidup di bumi-Mu ini, amat banyak menggunung kesalahan yang kuperbuat, teramat banyak dosa yang dengan atau tanpa sengaja kulakukan. Tapi aku tak akan berputus asa dari luasnya rahmat dan kasih sayang-Mu ya Allah.
Allahummaghfirlanaa dzunuubanaa wa kaffir ánnaa sayyiaatinaa wa tawaffanaa maál abroor.