27 May 2007 Humble (Secuplik Tentang Dia)
 |  Category: My Husband

Sunday, May 27, 2007, 20.00

Lucky me to have a very humble husband. Sederhana, bersahaja, dan ga pernah neko-neko menyangkut soal penampilan luar dan barang-barang pribadi (ex: HP, baju, sepatu, wristwatch, dll). Ga berlebihan. Seadanya. Belum akan ganti kalo belum rusak. Dan beli barang bukan karena gaya dan gengsi melainkan benar-benar karena fungsinya. Contohnya HP. Meskipun sebetulnya si bapak ini can afford to buy HP yang ‘wah’, tapi tentengannya selama beberapa tahun belakangan ini tetep Siemens jaman jebot yang casingnya aja udah ga jelas (baru-baru aja ganti ke O2  seken karena emang perlu fungsi PDAnya). Itu ‘orang besar’ sesungguhnya menurutku. Harga dirinya tidak tergantung dari barang apa yang dia pake. Dia sudah besar dengan sendirinya karena percaya diri bahwa ‘nilai intrinsik’ dirinya jauh melebihi nilai barang-barang yang dia kenakan. Ini tentu tanpa bermaksud sama sekali mengacuhkan dan mengecilkan arti penampilan. Pokoknya asal rapi dan bersih, tetep pede lah datang ke acara-acara resmi seperti kondangan dengan baju lama. Tidak harus selalu baru.

Yo wis, alhamdulillah, cocok banget sama aku kalo gitu. Ga suka dandan dan ga suka tampil heboh dan menonjol. Biasa ajalah. (Believe it or not, bedak aja aku ga punya lantaran ni muka berasa panas kalo bedakan. Apalagi lipstik dan segala tetek bengek kosmetik lainnya).

“Jadi aja diri sendiri dan jangan pusing sama apa pendapat orang. Capek loh kalo ngikutin apa kata orang.” Begitu katanya tadi di resepsi khitanan anak tetangga kami yang amat mewah yang digelar sejak pagi sampai malam ini.

Lagi-lagi, seperti berulang kali sebelumnya, aku merasa sangat beruntung dapat pelajaran hidup yang berharga dari Masku tersayang. The most mature man I know.

Love you honey. Forever and ever…

You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

One Response

  1. 1
    Cici 

    Semoga tetap begitu adanya..
    M. Nur dan Nurul adalah keluarga bersahaja yang pernah aku kenal..

Leave a Reply » Log in