Kata orang, banyak penyesalan yang dirasakan seseorang di penghujung usianya adalah, ia tidak cukup banyak mengungkapkan rasa cinta dan sayangnya kepada orang-orang terkasihnya.
Rasa cinta dan sayang itu ada demikian besar, tapi tidak ternyatakan dalam kata sehingga kurang terasa.
Malam ini aku merenungi perjalanan panjang kisah hidup kita berdua. Yang kemudian terjadi adalah aku tak dapat menahan airmata mengingat kebaikan-kebaikanmu sebagai pasangan hidupku selama ini.
“Aku makin mencintaimu saat ini.” Katamu beberapa hari yang lalu. Kata-kata yang tak kuragukan kebenarannya karena demikian dalam terasa.
Pembuktiannya sudah kau tunjukkan selama bertahun-tahun kita menikah. Betapa kau adalah suami yang sangat sabar membimbingku dan anak-anak. Betapa kau banyak menahan diri dari sikapku yang kadang kurang berkenan. You know me better than anyone else. Kau adalah sahabatku. Tidak ada yang lain lagi.
Maaf bila pelayananku kurang selama mendampingimu. Maaf bila sikap ngeyel dan kerasku terasa menjengkelkanmu. Maaf bila kata maaf susah terucap dari mulutku.
Aku berharap kebersamaan kita tidak berhenti sampai dunia ini saja, tapi berlanjut di syurganya Allah nanti. Karena keterpisahan dengan Kekasih Hati adalah nerakanya Pencinta Sejati.
I love you, Mas…