Rintik mulai turun di luar sana
Selepas pemakaman seorang kawan tercinta
Isak tangis pecah menatap sebujur tubuh kaku memucat
Selain rasa kehilangan, ialah juga pelajaran kematian mencuat
Andai aku yang terbaring di situ, apa yang kubawa sebagai penyelamat
Tiap jiwa mengetahui apa yang telah dikerjakan dan dilalaikannya
–begitu bunyi sebuah ayat
Saat datangnya pemutus kelezatan dunia
Si Jahat menyesal kenapa tak berbuat baik
Si Baik pun menyesal kenapa tak lebih banyak berbuat baik
Teringat ayat yang kubaca kemarin hari
Penerima kitab di tangan kanan
berkata: “Bacalah kitabku!”
Aku yakin akan menemui perhitunganku
Maka dia menemui kehidupan surga yang menyenangkan
“Duhai betapa inginnya aku….”
Si Penerima Kitab Amal dari kiri menyesalkan
Aduhai sekiranya tidak diberikan catatan jelek ini padaku
Andai kematian menjadi penyelesai segala sesuatu
Duh Tuhan….tak kuasa rasanya membaca ayat-Mu ini
Tak layak aku atas surga-Mu
Tapi tak kuasa aku menanggung azab-Mu
Dalam pelajaran kematian seorang kawan,
Sesungguhnya, selain dia,
Aku menangisi diriku sendiri
Jakarta, 19 November 2014, 17.00