Ingatkan bagaimana aku mencintaimu pertama kali. Karena sekian tahun berlalu, hati ini terasa letih dengan rutinitas. Kita makan apa hari ini? Aku masak apa hari ini? Anak-anak sedang apa? Apa ada PR hari ini? Bagaimana kerjaan kantor hari ini?
Ingatkan bagaimana aku mencintaimu pertama kali. Saat belum juga berpisah tetapi hati ini menantikan pertemuan selanjutnya. Saat ngobrol berjam-jam terasa amat singkat dirasa.
Ingatkan bagaimana aku mencintaimu pertama kali. Karena aku sedang bosan dengan hidup yang sangat mekanik. Anak-anak sekolah. Kamu bekerja. Aku di rumah.
Ingatkan bagaimana aku mencintaimu pertama kali. Aku mencintaimu karena kau baik. Karena kau pintar. Aku selalu berangan punya pasangan pintar. Dan bila sekian tahun berlalu kau temui banyak kekurangan pada diriku, aku hanya bisa berkata: “Ingatlah bagaimana kau mencintaiku pertama kali.”