Menyendiri dapat membuka diskusi intens dengan pikiran kita sendiri. Aku duduk sendiri tanpa teman di bus umum pagi ini. Melihat Pak Sopir di belakang kemudi tiba-tiba terbersit pertanyaan: “Apa ia pernah bercita-cita menjadi sopir sewaktu kecil?” Pertanyaan kemudian berlanjut : “Akan jadi apakah anak-anakku nantinya?”
Lalu bus melintasi sebuah gedung yang sedang dibangun dan terlihat beberapa pekerja berkulit hitam legam. Atas tenaga dan kerja keras merekalah gedung-gedung megah ini berdiri. Sungguh Allah menyiptakan berlainan keadaan kita agar kita dapat saling mempergunakan satu sama lain.
Sopir, pekerja bangunan, mungkin tak seberapa penghasilan mereka. Aku pun tak bisa menerka akan menjadi apa anakku nantinya. Yang pasti doaku adalah, mereka jadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya. Tidak penting seberapa penghasilan mereka nantinya, yang penting adalah kehadiran mereka membawa manfaat bagi orang lain.
Seperti manfaat yang kurasakan dari jasa Pak Sopir yang memungkinkan aku untuk sampai ke sekolah anakku pagi ini.