Meresapi rasa dengan cara perlahan. Berpikir dan berhenti sejenak. Mensyukuri tiap nafas keluar masuk yang diberi tanpa dibeli. Allah itu Maha Pemurah.
Hidup tergesa kerap membuat lelah. Pikiran sibuk tak tentu arah. Bekerjalah, tapi bawa ketenangan itu dalam setiap gerak kerjamu. Persembahkan itu sebagai sesuatu yang abadi. Yang akan kau bawa ke hadapan Sang Raja.
Hidup memang kadang terasa berat. Ada saat ingin menyerah kalah. Mundur saja sejenak. Mungkin ini waktunya rehat. Tarik nafas, biarkan sedih mengendap.
Aku meresapi rasaku semalam. Ingin menganggap setiap momen adalah keajaiban. Saat kulit bersentuh kulit dan merasakan kehangatan yang merasuk ke dalam. This too shall pass. Sedih bahagia pasti akan berlalu. Tak ada yang abadi kecuali Wajah-Nya Ta’ala. Terima kasih atas rasa yang Kau semat di dadaku ini ya Allah. Seringkali yang terpenting bukanlah apa pemberiannya, tapi siapa Pemberinya.