Terbayang di pikiran suatu kali, suatu rekaan atau bayangan yang entah kudapat dari mana.
Seorang anak perempuan berwajah polos berbaju putih panjang, mengibakan sekali bak anak yatim yang butuh kasih sayang, menengadahkan kedua tangan kosongnya kepada seseorang. Berdiri di hadapannya seorang pria Arab yang penuh wibawa, berpakaian serba putih, berwajah teduh, yang lalu mengelus kepala si anak dengan kasih sayang seorang ayah. Latar belakangnya padang pasir. Jikalah anak itu tersesat, tiada siapa lagi yang bisa ia mintai pertolongan kecuali kepada lelaki itu. Dan lalu aku merasa, anak itu adalah aku. Dan lelaki itu adalah Sang Nabi. Aku selalu menangis mengingat bayangan adegan yang tampaknya nyata sekali di hadapanku. Saat aku memohon taubat dan ampunan pada Allah, visualisasi itu yang kadang hadir di kepalaku.
Terasa begitu rapuh…lalu seketika merasa aman dengan kasih sayang dan penerimaan yang luar biasa. Bagai terhapus segala beban dan kesusahan hidup. Bagai seorang haus yang menemukan telaganya. Dan lalu aku berpikir, kasih sayang Allah pasti lebih luas dari itu.
26112014, 26.27