Tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan Matrikulasi Grup WhatsApp Nouman Ali Khan Indonesia
Video ini adalah potongan singkat dari ceramah yang disampaikan Ustadz Nouman di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2013.
Allah memulai Surat Ar-Rahman dengan kata “Ar-Rohman” (Yang Maha Pengasih) dan “‘allamal Qur-aan” (yang mengajarkan Qur’an) di ayat kedua. Bagi yang mengerti Bahasa Arab pasti mengetahui bahwa dua kata itu adalah satu-kesatuan dalam satu kalimat. Lalu kenapa Allah memecahnya menjadi 2 ayat?
Salah satu alasannya adalah sebagaimana tertuang dalam Surat Shaad (38) : 29 yaitu Qur’an adalah kitab yang diturunkan supaya manusia dapat berpikir mendalam tentang ayat-ayat-Nya. Allah ingin agar kita berpikir mendalam tentang kata Ar-Rahman. Allah ingin memberi penekanan pada kata ini dengan menjadikannya satu ayat tersendiri.
Ar-Rahmah sering diartikan The Most Merciful dalam Bahasa Inggris. Padahal penggunaan kata ‘mercy’ kurang begitu tepat. Mercy tidak sama dengan kata ‘Rohmah’.
Arrohmah dalam Bahasa Arab berasal dari beberapa kata. Salah satunya dari kata Ar-Rahm yaitu rahim seorang ibu. Seorang bayi aman terjaga dalam rahim ibunya. Ini menggambarkan hubungan manusia dengan Allah. Bayi tidak tahu siapa ibunya. Bayi belum mencintai ibunya, tapi ibu mencintai anaknya bahkan sejak dalam kandungan. Rela melindungi dan menjaga anaknya dari bahaya. Kata ‘mercy’ dimaknai sebagai belas kasihan dalam Bahasa Inggris. Misalnya polisi mau menilang anda, lalu urung melakukannya, maka polisi itu dikatakan show some mercy. Jadi kata mercy kadang dikaitkan dengan hukuman. Tapi kata rahmah tak ada kaitannya sama sekali dengan hukuman. Rahmah berarti perhatian penuh dan cinta. Seseorang yang punya Rahmah kepadamu memperlakukanmu dengan kasih sayang, kelembutan dan ingin mempermudahmu dalam segala urusan. Ketika Allah menyebut diri-Nya Ar-Rahmaan, Dia menyatakan Dia cinta kepadamu, Dia peduli kepadamu, Dia mengerti bahwa manusia adalah makhluk lemah yang harus diurus dengan hati-hati. Allah akan mengurus semua persoalan yang manusia hadapi. Allah tak akan meninggalkan kita sendiri. Allah tak anak menelantarkan kita sebagaimana seorang ibu tak akan menelantarkan anaknya. Wa liLlahi al matsalul a’laa.