Tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat Matrikulasi Grup WhatsApp Nouman Ali Khan Indonesia
Tulisan ini dibuat berdasarkan ceramah Ustadz Nouman Ali Khan di Suntec Singapore pada 7 September 2013.
Al-Fatihah adalah surah pertama yang turun secara lengkap kepada Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa perbedaan pendapat tentang apa ayat pertama Fatihah. Sebagian berpendapat ayat ‘Bismillahirrahmanirrahiim’. Sebagian lagi mengatakan ‘alhamdulillahirobbil’aalamiin’ adalah ayat pertama. Ustadz Nouman sendiri mengambil pendapat yang kedua. Dalil yang diambil adalah Hadits Qudsy berikut ini.
Kata ‘hamd’ dalam bahasa Arab bisa berarti dua hal. Pertama, pujian (praise). Kedua, terima kasih (thanks). Dan keduanya adalah hal yang berbeda.
Kita bisa jadi memuji sesuatu tanpa berterima kasih padanya. Misalnya kita memuji mobil yang bagus. Kita memuji tapi tak berterima kasih padanya.
Rasa terima kasih kita ucapkan pada seseorang yang berjasa pada kita. Contohnya ungkapan terima kasih Nabi Musa as. kepada Fir’aun yang telah merawatnya waktu kecil. Nabi Musa berterima kasih tanpa memujinya. Dalam ayat lain juga Allah memerintahkan kita untuk berterima kasih (grateful) kepada kedua orang tua, tetapi kita tak boleh menaati orang tua bila mereka durhaka pada Allah.
Jadi alhamdu berarti almadhu (pujian) dan asysyukru (rasa syukur/ terima kasih) sekaligus. Pujian (madhu) kadangkala tidak tulus. Sementara rasa terima kasih (syukru) adalah ungkapan reaksi atas kebaikan seseorang. Jadi Allah menggunakan kata ‘hamd’ yang bermakna pujian tulus dan juga bukan kata yang merupakan reaksi atas sesuatu.
Alasan lain Allah menggunakan kata alhamdu adalah singkat dan jelas. Ada pepatah Arab mengatakan: “Khoirul kalaami maa qolla wa dalla” yang artinya “Sebaik-baiknya perkataan adalah yang singkat dan informatif (dapat menunjukkan)”.
Mengucap alhamdulillah diharapkan dapat membuat seorang muslim menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur dan memuji Allah dalam segala keadaan. Alhamdulillah membuat muslim jadi orang yang berpikiran positif.
Alhamd adalah kata dalam bentuk kata benda (noun), bukan kata kerja (verb), bermakna pujian pada Allah tak terikat pada waktu: dulu, kini, dan akan datang. Alasan kedua, kata kerja memerlukan subyek yang melakukan pekerjaan itu. Sementara kata benda dapat berdiri sendiri (independent). Allah ingin menegaskan bahwa Dia Ahad yang tak tergantung pada apapun dan siapapun.
Jadi dengan mengetahui makna alhamdulillah semoga menjadikan kita rendah hati dan optimis.
Alhamdu tidak dibuat dalam kata perintah (ihmaduLlah) karena perintah bisa dilakukan atau tidak. Allah tidak meletakkan ‘bola’nya di tangan hamba-Nya yang punya kemungkinan menolak atau menerima. Allah tak tergantung pada hamba.
Dalam Bahasa Arab suatu kata bisa bersifat informatif atau emosional.