Bak mengayuh sepeda, segala sesuatu itu berat di awal. Ketika sepeda itu mulai bergerak, kayuhan berikutnya terasa ringan. Aku mulai lebih nyaman dengan keadaanku sekarang. Lebih paham selah bagaimana harus bertindak ketika hati sedang berat. Dan ini yang baru kusadari kemarin, hatiku berdegup lebih kencang saat memandangmu. Seperti ketika kita baru menikah dulu. Jauh lebih menghargai arti hadirmu. Setelah pekerjaan yang berat di luar sana, yang dirimu butuhkan pastinya tempatnya istirahat yang nyaman. Pasangan jiwa yang bisa mengayomi, memanjakan, dan melayani. Aku bahagia kita tetap bisa bercanda, bersenda gurau dan berceloteh ringan. Aku bahagia karena tidak pernah mengalami masa ‘dingin’ di kamar tidur. Aku bahagia karena dirimu tetap ada untuk anak-anak. Aku suka berpikir inilah berkahnya menjalani petunjuk Allah. Terasa sekali cinta di antara kita ditumbuh suburkan oleh Sang Maha Cinta. Terima kasih ya Cinta, untuk segalanya.
23
Jun
2022
Ringan
Category: Uncategorized
|
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed.
You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply
» Log in