Rabu, 20 Mei 2015, 22.50
Melihat dunia dengan keunikan diri sendiri. Aku ingin menjadi penyuara bagi suara hatiku sendiri. Mungkin dengan begitu benih jiwaku bisa tumbuh subur bersemi. Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Pasti ada satu titik di semesta ini yang tersedia hanya untukku dan untukku saja.
Ingin menemukan seutas benang pengikat antara aku dan Dia. Tali pengikat yang dipegang dalang di atas ubun-ubun wayangnya. Aku milik-Mu walau gerak-kata-laguku kacau. Sesekali aku menengadah ke langit mencari jawaban. Walau lebih seringnya aku jatuh tersungkur terjerembab di atas tanah asal penciptaanku.
Tuhan…tolonglah diriku…letakkan aku di suatu sudut sepi tempat kubercakap pada-Mu. Mengadukan pada-Mu tentang diriku yang selalu salah dan selalu jatuh.