Tetiba ingin menulis tentang dia. Sosok yang sangat kukenal luar dalam. Orang dekat, yang karena kedekatannya yang saking, jadi sering menghalangiku melihat keistimewaannya.
Tidak ada momen spesial saat ini, aku hanya terpikir untuk menuangkan apa yang kutahu tentangnya. Kekurangannya biarlah jadi rahasia antara aku dan dia. Tapi kelebihannya, yang aku tulis saat ini, mudah-mudahan tidak menjadikannya besar kepala, melainkan jadi pemacu dan pelajaran saja baginya.
Dia adalah pembelajar sejati. Kasur yang empuk pasti lebih menggoda daripada menghadapi tumpukan buku, terlebih setelah kepenatan bekerja seharian. Kadang tak habis pikir memang, dari mana datangnya energi yang sedemikian besar itu.
He’s a secret keeper. Dalam obrolan kami, tak pernah tumpah aib tentang kerabat, kawan dekat atau rekan kerja dari mulutnya. Jadi barangsiapa yang pernah mencurahkan perasaat hati padanya, jangan takut, your secret is safe with him. Kasus di tempat kerja tak akan pernah jadi pengisi obrolan kami.
What’s in the office stays in the office. Dalam jabatannya yang terbilang tinggi di perusahaan, dan beban kerja yang pastinya tak ringan pula, nyaris tak pernah dia membawanya ke rumah. Waktunya di rumah adalah untuk bersantai, bermain bersama anak-anak atau duduk di depan komputer mengerjakan hobinya.
He’s a true obedient child to his parent. He never talk back. His siblings know very well that he is ‘anak mama’ and they let him got this privilege because he deserved it.
He’s so excellent in controlling emotion. Dalam belasan tahun masaku bersamanya, nyaris tak pernah ada riak berarti yang menggoyahkan biduk ini. And I don’t deserved that credit, kesabarannya yang luar biasalah yang meredam semua gejolak.
He’s everything to me…