Mungkin tipuan terbesar dalam hidup adalah: kita merasa selalu akan punya waktu di dunia ini. We have time in our hands. Sehingga kita menyia-nyiakannya, berpanjang angan ingin ini itu, tidak cukup bersyukur dan menyatakan what really matters pada orang-orang yang kita cintai. Lalu waktu menggerogoti dengan perlahan: keriput halus yang muncul sedikit demi sedikit, rambut yang memutih helai demi helai, gigi yang mulai tanggal, tulang yang mulai keropos dan linu, tubuh yang tak sebugar dulu lagi. Lalu kita tersadar, hidup selama ini di dunia, sudah dihabiskan untuk apa saja? Portfolio kehidupan ini sudah tersusun atas apa? Coba telisik ke dalam diri. Apa hati masih menyimpan benci dan kemarahan? Apa hati sudah benar-benar tunduk dan mencari Allah Ta’ala dan merindukan pertemuan dengan Dia?
Masalahnya adalah kita selalu merasa punya waktu, padahal belum tentu kita akan berjumpa dengan matahari esok hari.